HUBUNGI KAMI

PLASTIK UV GREENHOUSE

Jual Plastik UV, Pabrik Plastik UV, Distributor Plastik UV, Plastik Ultra Violet, Plastik UV Untuk Greenhouse, Jual Plastik UV di Surabaya, Harga Jual Plastik UV, Jual Plastik UV Untuk Greenhouse, Cara Jual Plastik UV, Plastik UV Untuk Greenhouse Atap Greenhouse, Iklan Plastik UV, Daftar Harga Plastik UV, Plastik Ultraviolet, Plastik UV Untuk Atap Kandang Ternak, Plastik UV Untuk Alas Kolam Ikan, Plastik UV Untuk Pengeringan (Penjemuran)


Hubungi Kami
• SMS/WA/Call: 0852.3392.5564 | 0877.0282.1277 | 08123.258.4950
Phone: 031- 8830487
• Email: limcorporation2009@gmail.com

Tips Menanam Tomat! Dari Benih Sampai Panen


Tomat dengan nama latin (Lycopersicon esculentum L) merupakan tanaman asli dari Amerika Tengah dan Selatan. Tomat idealnya ditanam pada kisaran suhu 20-27 derajat celcius dengan curah hujan sekitar 750-1250 mg per tahun. Secara umum tomat dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian 0-1500 m dpl dan sangat cocok ditanam dimanapun.

1. Memilih Benih Tomat

Untuk memulai budidaya tomat sesuaikan jenis tomat dengan karakteristik kondisi lokasi penanaman. Jika lokasi berada pada dataran tinggi pilihlah varietas yang cocok pada dataran tinggi begitu juga sebaliknya. Benih tomat bisa didapatkan dengan mudah diberbagai toko pertanian terdekat, Apabila Anda sulit mendapatkannya atau harganya terlalu mahal benih tomat juga bisa didapatkan dengan cara myemilih buah tomat yang paling bagus dari segi ukuran dan bentuk.

Berikut cara memilih benih tomat, Pilih buah tomat yang akan anda jadikan benih kemudian biarkan buah tomat tersebut menua di pohon. Setelah cukup tua ambil bijinya dan bersihkan dari lendir dengan menggunakan air setelah selesai rendam biji tomat dalam air dan pilih biji yang tenggelam. Kemudian lakukan seleksi lagi terhadap biji tomat yang bentuknya sempurna dan buang biji yang cacat atau keriput. Setelah selesai biji tomat harus dikeringkan dengan cara menjemur biji dan simpan ddalam wadah yang kering.

2. Penyemaian Benih Tomat

Sebelum ditanam benih tomat harus melalui tahan penyemaian terlebih dahulu, Agar benih memiliki batang dan daun yang cukup kuat. penyemaian bisa dilakukan dengan media pot atau polybag. Penyemaian menggunakan pot atau polybag sangat bagus untuk tomat daripada penyemaian dengan media bedeng, Namun cara ini relatif lebih mahal. Penyemaian dilakukan sekitar 35-40 hari sampai bibit siap dipindahkan.

3. Pengolahan tanah

Tanaman tomat tumbuh baik pada keasaman tanah 5,5-7 pH. Jika kondisi pH tanah terlalu rendah tambahkan dolomit atau kapur pertanian. Manfaat pengapuran selain menaikan pH tanah juga untuk memperbaiki struktur tanah pada lahan. Dosis penaburan kapur pertanian harus disesuaikan dengan tingkat pH pada lahan. Lalu bersihkan lahan dari tanaman liar dan gulma sehingga tidak menggangu pertumbuhan tomat, Tanah juga harus terlebih dahulu di bajak hingga tanah menjadi gembur.

Setelah lahan bersih berikan pupuk dasar pupuk kandang atau pupuk kompos sebanyak 20 ton per hektar. Kemudian tutup bedengan dengan mulsa plastik, penggunaan mulsa plastik sangat berguna saat musim kemarau untuk mempertahankan kelembaban tanah, mengendalikan gulma dan agar buah tomat tetap bersih.


4. Penanaman Bibit Tomat

Langkah pertama buat lubang tanam pada mulsa dengan diameter 4-7 cm lalu masukkan bibit tomat kemudian tutup dan ratakan dengan tanah. lalu siram bibit dengan air untuk menjaga kelembaban pada tanaman

5. Pemeliharaan dan Perawatan

Tanaman tomat perlu perawatan yang cukup intensif karena tanaman ini cukup sensitiv terhadap hama dan penyakit, Terutama pada lahan yang berada di dataran rendah. Setelah masa panen resiko kerusakan terhadap buah tomat masih tinggi sekitar 20-50%. Berikut beberapa perawatan penting saat melakukan budidaya tomat.

Hama dan Penyakit Tanaman Tomat

a. Penyulaman
Penyulaman berfungsi untuk mengganti tanaman tomat yang rusak atau gagal tumbuh saat penanaman. Penyulaman dilakukan setelah seminggu tomat ditanam. Cabut tanaman yang kuning atau layu atau cacat.

b. Penyiangan
Penyiangan dalam budidaya tomat dapat dilakukan 3 sampai 4 kali selama musim tanam. Pada area tanam yang ditutup mulsa penyiangan dapat lebih jarang dilakukan. Penyiangan bertujuan untuk membersihkan gulma pada area tanam.

c. Pemangkasan
Pemangkasan pada tanaman tomat dilakukan setiap minggu tergantung kondisi lahan. Pemangkasan tunas yang tumbuh pada ketiak daun harus segera dilakukan agar tidak tumbuh menjadi batang, Pemangkasan tunas muda juga bisa dilakukan dengan menggunakan tangan dan untuk batang yang sudah mulai keras dapat dillakukan dengan menggunakan gunting. Untuk ketinggian tanaman dapt dilakukan pemotongan setelah terlihat dompolan buah.

d. Pemupukan tambahan
Pada budidaya tomat organik dapat dilakukan dengan menyemprotkan pupuk organik cair yang mempunyai kandungan kalium tinggi pada saat tanaman akan berbunga dan berbuah (fase generatif). Penyemprotan dapat dilakukan setiap minggu. Namun pupuk organik cair harus diencerkan terlebih dahulu dengan perbandingan 1 liter pupuk cair dengan 100 liter air. Pemupukan tambahan juga bisa menggunakan pupuk kandang atau kompos saat tanaman berumur 2 sampai 3 minggu masa tanam dengan dosis satu gengam pertanaman.

Untuk budidaya tomat non-organik pada saat usia memasuki satu minggu berikan campuran urea dan KCl dengan perbandingan 1:1 sebanyak 1-2 gram per tanaman. Kemudian setelah umur 2 sampai 3 minggu berikan kembali urea dan KCl sebanyak 5 gram per tanaman dengan dosis sama 1:1. Bila telah lebih dari 4 minggu tanaman masih kekurangan gizi berikan urea dan KCl sebanyak 7 garm per tanaman. Perlu diperhatikan saat pemberian urea dan KCl beri jarak antara 5-7 cm dari tanaman.

e. Penyiraman dan pengairan
Tanaman tomat tidak terlalu banyak membutuhkan air karena kelebihan air dalam budidaya tomat membuat pertumbuhan vegetatif (daun dan batang) yang subur tetapi akan menghambat fase generatif, Sebaliknya kekuranga air dapat menyebabkan pecah-pecah pada buah tomat yang dihasilkan. Penyiraman dapat dilakukan sesuai dengan kondisi cuaca apabila relatif hujan tidak diperlukan penyiraman dan pada saat musim kemarau penyiraman dapat diberikan saat pagi hari.

f. Pemasangan lenjeran
Pemasangan lenjeran atau ajir bertujuan untuk tempat mengikatkan tanaman agar tidak roboh, Lenjeran dapat dibuat dengan bambu sepanjang 1,5-2 meter. Pemasangan lenjeran hendaknya dilakukan sedini mungkin untuk mencegah lenjeran mengenai akar tanaman akibat penancapan. Pemasangan lenjeran dilakukan setelah tinggi tanaman berkisar antara 10-15 cm. Ikatkan tanaman tomat dengan tali plastik dengan model ikatan berbentuk angka 8 agar batang tomat tidak tergangu

6. Pengendalian Hama dan Penyakit

Beberapa jenis hama dan penyakit yang kerap menyerang budidaya tomat dapat dikurangi dengan penggunaan pestisida. Penggunaan pestisida harus diperhatikan apabila tomat yang ditanam ditujukan untuk pasar organik hendaknya menggunakan pestisida yang alami. Untuk menanggulangi hama dan penyakit secara menyeluruh gunakan pengendalian hama terpadu (PHT). Penerapan PHT harus dilakukan secara berkesinambungan.

7. Pemanenan Tanaman Tomat


Budidaya tomat baru bisa dipanen pada usia 60-100 hari setelah masa tanam tergantung dari varietasnya. Penentuan waktu panen berdasarkan umur tanaman kadang kala tidak akurat sebaiknya gunakan juga pengamatan fisik terhadap tanaman. Tanaman tomat sudah siap panen apabila kulit buah sudah menjadi kekuning-kuningan bagian tepi daun menguning dan bagian batang mengering.

Pemetikan tomat dapat dilakukan pada saat pagi dan sore hari. Pemanenan bisa dilakukan setiap 2-3 hari sekali di Indonesia produktivitas tanaman tomat rata-rata mencapai 15,84 ton per hektar namun untuk varietas tertentu bisa mencapai 25-30 ton per hektar.

Sekian pembahasan tentang cara budidaya tanaman tomat semoga informasi diatas dapat bermanfaat dan bisa membantu kalian untuk menanam tomat jangan lupa share artikel ini agar semua orang dapat melihat informasi budidaya tomat. terima Kasih

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Tips Menanam Tomat! Dari Benih Sampai Panen"

Posting Komentar